it's me

it's me

Sabtu, 20 Juli 2013

KTI

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kematian  maternal telah lama digunakan sebagai indikator penting yang memberikan petunjuk mengenai tingkat kesehatan wanita yang berhubungan dengan perilaku reproduksi. Diperkirakan setiap tahunnya terjadi 500.000 kematian maternal 99% diantaranya terjadi di negara sedang berkembang. negara maju hanya terjadi 5-30 kematian maternal setiap 100.000 kelahiran hidup (Oxorn, 2010).
Salah satu faktor yang penting dalam tingginya tingkat kematian maternal di negara berkembang adalah faktor-faktor pelayanan kesehatan. Penanganan yang tidak tepat atau kurang memadai oleh petugas kesehatan, dilaporkan merupakan faktor yang ikut berperan dalam 11 sampai 47% kejadian kematian maternal di negara berkembang. Masa pendidikan dan latihan petugas kesehatan yang singkat hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan yang terbatas (Oxorn, 2007).
Dalam pertolongan persalinan tenaga kesehatan di tuntut untuk mampu memberikan asuhan persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi. Tujuan Asuhan Persalinan Normal adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang optimal. Dengan pendekatan seperti ini, berarti bahwa keterampilan yang diajarkan dalam pelatihan asuhan persalinan normal harus merupakan dasar dalam melakukan asuhan kepada semua ibu selama proses persalinan dan setelah bayi lahir, yang harus mampu dilakukan oleh setiap penolong persalinan di manapun peristiwa tersebut terjadi (Depkes, 2004).
Berdasarkan profil dari Depkes RI pada tahun 2012 jumlah angka kematian ibu (AKI) sebanyak 228/100.000 kelahiran hidup. AKI di provinsi Gorontalo tahun 2011 sebanyak 249,7/kelahiran hidup dan pada tahun 2012 sebanyak 244/kelahiran hidup.
Data dari Puskesmas Limba B tahun 2012 kematian ibu dengan perdarahan terdapat 2 orang ( 0,94%). Tenaga bidan yang bertugas di Puskesmas Limba B berjumlah 20 orang, semua bidan telah selesai mengikuti pelatihan APN, tapi kenyataannya masih ada yang  tidak sesuai karena sikap dalam  pelaksanaan asuhan  persalinan normal, dan itu akan berdampak pada ibu dan bayi baru lahir sehingga mendapatkan ancaman kesakitan dan kematian.
Seorang bidan harus memliki kompetensi bidan yang meliputi pengetahuan, pendidikan, dan keterampilan dalam melaksanankan praktik kebidanan secara aman dan bertanggung jawab dalam berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Bidan memiliki persyaratan pengetahuan dan keterampilan yang memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertenru untuk mengoptimalkan kesehatan ibu dan bayinya yang baru lahir (Soepardan, 2007)
Berdasarkan uraian diatas maka penting dilakukan penelitian tentang ”hubungan sikap dengan pelaksanaan asuhan persalinan normal oleh bidan di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo”.

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “hubungan sikap dengan pelaksanaan asuhan persalinan normal  oleh bidan di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo ?”

C.    Tujuan Penelitian

1.      Tujuan Umum
Untuk menganalisis hubungan sikap dengan pelaksanaan asuhan persalinan normal oleh bidan di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo.
2.      Tujuan Khusus
a.       Mengidentifikasi sikap bidan dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal  di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo.
b.      Mengidentifikasi pelaksanaan asuhan persalinan normal oleh bidan di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo.

D.    Manfaat Penelitian

1.      Manfaat bagi tempat penelitian
Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Limba B sehingga dapat meningkatkan pengetahuan bidan dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal.
2.      Manfaat bagi bidan yang ada di Puskesmas Limba B.
Dapat menambah wawasan dan dapat meningkatkan mutu pelayanan.
3.      Manfaat bagi Institusi Pendidikan Kebidanan
Dapat menjadi bahan masukan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan pertolongan persalinan normal.
4.      Manfaat bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan, memperluas wawasan dan memberikan pengalaman langsung bagi penulis dalam melaksanakan penelitian.
  1. Keaslian Penelitian
Sepengetahuan peneliti bahwa belum ada yang melakukan penelitian tentang ”hubungan sikap dengan pelaksanaan APN oleh bidan Di puskesmas Limba B Kota Gorontalo”. Tetapi ada penelitian yang hampir mirip atau sejenis :
1.        Nama peneliti                       : Adelin Djalaludin.
2.        Judul penelitian                    : Hubungan Pengetahuan Bidan
                                         Dalam  Penerapan Asuhan Persalinan Normal di
                                          Puskesmas  Limba  B Kota Gorontalo.
3.      Waktu                                   : 25 juni 2011 – 29 juni 2011.
4.      Lokasi                                   : Puskesmas Limba B kota gorontalo.
5.      Metode penelitian
a.    Desain/jenis penelitian     :         analitik korelasi.
b.    Populasi dan jumlah        : seluruh bidan yang bertugas di Puskesmas Limba B kota gorontalo, berjumlah 13 orang.                          
c.    Sampel/sampling             :       bidan yang bertugas di Puskesmas Limba B                          Kota  Gorontalo.
d.   Alat ukur                         :       Kuesioner
6.      Hasil                                      : Dari 12 responden (92,3 %) dapat di
                                          klasifikasikan bahwa pengetahuan bidan tentang asuhan persalinan normal di puskesmas limba B kota gorontalo tergolong baik.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.      Tinjauan tentang sikap
1.      Pengertian sikap
          Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup (Notoatmodjo, 2007)
2.      Tingkatan sikap
a.       Menerima (receiving).
Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek.
b.      Merespon (responding).
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide tersebut.
c.       Menghargai (valuing).
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
d.      Bertanggung jawab (responsible).
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi (Notoatmodjo, 2007).

B.     Tinjauan tentang APN
1.        Pengertian APN
Asuhan Persalinan Normal adalah  asuhan persalinan yang bersih dan aman  dari setiap tahap persalinan dan upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pascapersalinan dan hipotermia serta asfiksia bayi baru lahir (JNPK, 2007).
2.      Tujuan APN
Menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui  upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan (optimal).
3.         Tugas penolong persalinan pada APN yaitu :
a.    Memberikan dukungan pada ibu, suami dan keluarganya selama proses persalinan, saat akan melahirkan bayi dan pada masa sesudahnya.
b.    Melakukan pemantauan terhadap ibu dan janin dalam proses persalinan dan setelah persalinan; menilai adanya faktor risiko; melakukan deteksi dini terhadap komplikasi persalinan yang mungkin muncul.
c.    Melakukan intervensi minor bila diperlukan seperti melakukan amniotommi; episotomi pada kasus gawat janin; melakukan penatalaksanaan pada bayi baru melahirkan dengan asfiksi ringan.
d.   Melakukan rujukan pada fasilitas yang lebih lengkap sesuai dengan masalah kasusu yang dirujuk bila didapatkan adanya faktor risiko atau terdeteksi adanya komplikasi selama proses persalinan.
4.        Rekomendasi kebijakan teknis asuhan persalinan dan kelahiran.
Untuk mendukung dilaksanakannya kebijakan tentang pelayanan asuhan persalinan, maka selanjutnya pemerintah merekomendasikan tentang kebijakan tersebut, adpun rekomendasi yang dimaksud adalah:
a.     Asuhan sayang ibu dan sayang bayi harus dimasukan dalam bagian dari persalinan bersih dan aman, termasuk hadirnya keluarga atau orang-orang yang member dukungan bagi ibu.
b.    Partograf harus digunakan untuk memantau persalinan dan berfungsi sebagai suatu catatan/rekam medik untuk persalinan.
c.     Selama persalinan normal, intervensi hanya dilaksanakan jika benar-benar dibutuhkan. Prosedur ini hanya dibutuhkan jika ada indikasi atau penyulit.
d.    Manajemen aktif kala III , termasuk melakukan penjepitan dan pemotongan tali pusat secara dini, memberikan suntikan oksitosin IM, melakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT) dan segera melakukan massase fundus, harus dilakukan pada semua persalinan normal.
e.     Penolong persalinan harus tetap tinggal bersama ibu dan bayi setidaknya 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu sudah dalam keadaan stabil. Fundus harus diperiksa setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua . massase fundus harus dilakukan sesuai kebutuhan untuk memastikan tonus uterus tetap baik, perdarahan minimal dan ppencegahan perdarahan.
f.     Selama 24 jam pertama setelah persalinan, fundus harus sering diperiksa dan dimassase sampai tonus baik, ibu atau anggota keluarga dapat diajarkan melakukan hal ini.
g.    Segera setelah lahir, seluruh tubuh terutama kepala bayi harus segera diselimuti dan bayi dikeringkan serta dijaga kehangatannya untuk mencegah terjadinya hipotermi.
h.    Obat-obat esensial, bahan dan perlengkapan harus disediakan oleh petugas dan keluarga.






C.    Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah:                             
Pelaksanaan asuhan persalinan normal
pengetahuan
pendidikan
pengetahuan
sikap
 






                                                      
SDM
                                                      
motivasi
                                                      


        Keterangan :

 


                                                       = diteliti

 


                                                       = tidak diteliti

D.    Hipotesis Penelitian
Ha:     Ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pelaksanaan APN oleh bidan di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo.
Ho:     Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pelaksanaan APN oleh bidan di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo.
BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional,dengan pendekatan cross sectional yaitu menerangkan atau menggambarkan suatu fenomena tentang hubungan sikap pelaksanaan asuhan persalinan normal oleh bidan di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo.

B.     Tempat dan Waktu

Tempat penelitian yaitu di Puskesmas Limba B. Yang akan dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2013.

C.    Variabel Penelitian

Jenis variabel yang digunakan adalah variabel bebas dan variabel terikat. yaitu variabel bebas sikap dan variabel terikat pelaksanaan asuhan persalinan normal .









D.    Definisi Operasional

Tabel
Variabel
Definisi Operasional
Parameter
Alat ukur
Skala
Kategori
Bebas: sikap
Sikap bidan dalam kesiapan melakukan
penerapan
(APN) 
1.        Tugas penolong selama proses persalinan puskesmas.
2.      Kebijakan tehnis dalam asuhan persalinan.
Kuesioner


ordinal 










Sangat baik 100%
Kurang baik 75%
Cukup baik 50%
Sangat tidak baik 25%
Terikat: pelaksanaan APN
Secara konsisten dan sistematik dalam melakukan asuhan persalinan normal, serta Memberikan asuhan rutin, pemantauan selama persalinan dan setelah bayi lahir.
60  langkah APN
1.      Melihat tanda gejala kala II
2.      Menyiapkan alat.
3.      Memastian pembukaan lengkap.
4.      Siap ibu dan keluarga.
5.      Persiapan pertolongan.
6.      Tolong kepala bahu badan.
7.      Penanganan BBL.
8.      Manajemen kala III.
9.      Menilai perdarahan.
10.  Pasca persalinan
 Checklist
Ordinal
Baik:
76-100%

Cukup:
56-75%

Kurang:
≤ 56%
(Machfoedz 2010

E.     Populasi, Subyek Penelitian

1.        Populasi.
Menurut sugiyono (2009) populasi merupakan seluruh subjek atau obyek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti, bukan hanya obyek atau subyek yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki subyek atau oyek tersebut (hidayat, 2010). Adapun yang dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah semua bidan yang bertugas di ruangan kebidanan Puskesmas Limba B yang berjumlah  20 orang.
2.        Subyek penelitian
Subyek penelitian ini, adalah seluruh anggota populasi atau seluruh bidan yang bertugas di Puskesmas Limba B.

F.     Instrumen Penelitian.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni kuesioner untuk mengukur sikap bidan dalam pelaksanaan APN yang telah dimodifikasi sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada buku asuhan kebidanan pada persalinan. Untuk kuesioner sikap bidan terdiri dari  10 pertanyaan. Pada setiap item pertanyaan terdapat 4 alternatif jawaban yang ada. Bila jawaban benar mendapat nilai 1 dan bila jawaban salah akan mendapat nilai 0, untuk pelaksanaan dinilai melalui observasi, dengan alat bantu observasinya check list. 



G.    Teknik Pengumpulan Data

1.      Data Primer.
Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner dan checklist melalui observasi.
2.      Data Sekunder.
1.     Data cakupan program AKI di Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
2.     Data ibu bersalin dan jumlah AKI yang diperoleh dari Puskesmas Limba B.

H.  Pengolahan data dan Analisis Data

1.   Pengolahan data
     Teknik analisis data merupakan cara mengolah data agar dapat disimpulkan atau di interpretasikan menjadi informasi. Dalam melakukan analisis data terlebih dahulu data harus diolah. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus di tempuh, diantaranya :
  1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
  1. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik  (angka) terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisa data menggunakan computer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (codebook) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.
  1. Data entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database computer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontigensi.
  1. Melakukan Teknik Analisis
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan, yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis, apabila penelitiannya deskriptif maka akan menggunakan statistik deksriptif sedangkan analisis analitik akan menggunakan statistik inferensi (hidayat, 2010).
2.         Analisis data
a.    Analisis Univariat.
Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum dengan cara mendeskripsikan tiap-tiap variabel dalam penelitian yaitu dengan melihat distribusi frekuensinya dengan menggunakan rumus:
             f
P =                x 100%
            n

     







Keterangan:
P   : Persentase
f    : Jumlah penerapan yang sesuai prosedur (nilai 1)
n   : Jumlah item observasi (Machfoedz, 2010).
b.    Analisis Bivariat.
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat pengaruh variabel  bebas terhadap variabel terikat menggunakan analisis chi kuadrat (X2) dengan rumus:
           k      (f0 – fh)2
       X2Σ
          i=1              fh

Dimana:
       X2         : Chi Kuadrat
       f0           : Frekuensi observasi
       fh        : Frekuensi harapan

 (Sugiyono, 2009).

1)        Menguji nilai X2 yang diperoleh dengan menggunakan harga kritis(critical value X2 tabel) yang disesuaikan dengan tingkat kemaknaan yang ditentukan (deviasi = 0,05).
2)        Untuk menghitung derajat kebebasan dengan rumus: , dimana:
n   : derajat kemaknaan (dk).
c   : banyaknya kolom.
r    : banyaknya baris.

3)      Menarik kesimpulan terhadap pengujian X2 yaitu H0 diterima jika X2 hitung < X2 tabel, H0 ditolak jika X2 hitung > X2 tabel atau X2 hitung = X2 tabel, dan Ha diterima jika X2 hitung > X2 tabel.
            Penggunaan rumus chi kuadrat (X2) karena untuk menguji populasi yang terdiri atas dua atau lebih klas. Chi Kuadrat juga digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel) yang terdiri atas dua kategori dan tiga kategori.

I.       Etika Penelitian

Etika penelitian belum dibentuk disuatu institusi, maka peneliti tetap harus memenuhi etika penelitian, yaitu menjamin kerahasian responden, menjamin keamanan, adil dan mendapatkan persetujuan dari responden.
1.          Menjamin kerahasiaan responden
           Salah satu cara untuk menjamin kerahasiaan responden adalah tidak mencantumkan nama responden dalam pengisian instrumen penelitian maupun penyajian hasil penelitian. Nama responden diganti dengan pemberian nomor kode responden.
2.      Bertindak adil
           Bertindak adil diterapkan khususnya untuk penelitian eksperimen yang memberikan perlakuan berbeda pada tiap responden, misalnya ada responden yang diberi penyuluhan. Bertindak adil dapat dilakukan dengan memberikan perlakuan yang sama sebelumnya, yaitu misalnya baik dari segi info, pemberian ucapan terima kasih yang tulus berupa cendramata yang sesuai dengan kompensasi waktu yang telah diberikan oleh responden.
3.    Menghormati harkat dan martabat manusia
           Sebelum dilakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri. Pada penelitian akan menghormati hak setiap responden sebagai subjek penelitian dengan memberikan rasa aman, nyaman dan empati kepada responden. Subjek penelitian selanjutnya diberikan info / penjelasan mengenai penelitian  yang akan dilakukan.  Info yang diberikan meliputi tujuan penelitian, mengapa memilih responden menjadi subjek penelitian,tata cara / prosedur penelitian. Manfaat, risiko dan ketidaknyamanan, kesukarelaan, kerahasiaan data, penyulit dan kompensasi serta contact person yang bisa dihubungi bila ada yang perlu didiskusikan sehubungan dengan penelitian. Subjek penelitian yang telah mendapatkan dan memahami info yang diberikan berhak untuk mengambil keputusan untuk ikut atau tidak dalam penelitian, tanpa adanya intimidasi, bujukan atau pengaruh yang berlebihan dari orang lain.
Bagi subjek penelitian yang secara sukarela telah memutuskan untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini kemudian diminta untuk menyatakan persetujuannya, yang selanjutnya diberi lembar kuisioner untuk di isi oleh responden.Apabila sudah memutuskan ikut serta namun pada waktu mengisi kuisioner responden merasa tidak nyaman,responden boleh mengundurkan diri kapan saja tanpa syarat.
J.      Jalannya Penelitian
1.        Tahap pelaksanaan penelitian dimulai dari tahap ujian untuk kelayakan penelitian.
2.        Mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada KESBANGPOL dan LINMAS Kota Gorontalo untuk memperoleh izin melakukan penelitian pada tanggal 3 juni 2013
3.        Setelah mendapat persetujuan Pengumpulan data melalui pembagian angket dan cheklis yang dilakukan pada tanggal 5 juni sampai 25 juni 2013 dengan cara memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian dan pengisian kuesioner kepada responden.
4.        Setelah didapatkan data hasil penelitian kemudian dimasukkan dalam tabel dan ditabulasi.
5.        Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapat surat keterangan telah menyelesaikan penelitian dari Puskesmas Limba B Kota Gorontalo.
6.        Menyusun laporan.
Seminar Karya Tulis Ilmiah