BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kematian maternal telah lama digunakan sebagai
indikator penting yang memberikan petunjuk mengenai tingkat kesehatan wanita
yang berhubungan dengan perilaku reproduksi. Diperkirakan setiap tahunnya
terjadi 500.000 kematian maternal 99% diantaranya terjadi di negara sedang
berkembang. negara maju hanya terjadi 5-30 kematian maternal setiap 100.000
kelahiran hidup (Oxorn, 2010).
Salah satu faktor yang penting
dalam tingginya tingkat kematian maternal di negara berkembang adalah
faktor-faktor pelayanan kesehatan. Penanganan yang tidak tepat atau kurang
memadai oleh petugas kesehatan, dilaporkan merupakan faktor yang ikut berperan
dalam 11 sampai 47% kejadian kematian maternal di negara berkembang. Masa pendidikan dan latihan petugas kesehatan yang singkat hanya memberikan
pengetahuan dan keterampilan yang terbatas (Oxorn, 2007).
Dalam pertolongan persalinan tenaga
kesehatan di tuntut untuk mampu memberikan asuhan persalinan dalam upaya
mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan aman dengan memperhatikan aspek
sayang ibu dan sayang bayi. Tujuan Asuhan Persalinan Normal adalah mengupayakan
kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan
bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi
minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada
tingkat yang optimal. Dengan pendekatan seperti ini, berarti bahwa keterampilan
yang diajarkan dalam pelatihan asuhan persalinan normal harus merupakan dasar
dalam melakukan asuhan kepada semua ibu selama proses persalinan dan setelah
bayi lahir, yang harus mampu dilakukan oleh setiap penolong persalinan di
manapun peristiwa tersebut terjadi (Depkes, 2004).
Berdasarkan
profil dari Depkes RI pada tahun 2012 jumlah angka kematian ibu (AKI) sebanyak
228/100.000 kelahiran hidup. AKI di provinsi Gorontalo tahun 2011 sebanyak
249,7/kelahiran hidup dan pada tahun 2012 sebanyak 244/kelahiran hidup.
Data dari Puskesmas Limba B
tahun 2012 kematian ibu dengan perdarahan terdapat 2 orang ( 0,94%). Tenaga
bidan yang bertugas di Puskesmas Limba B berjumlah 20 orang, semua bidan telah selesai mengikuti pelatihan
APN, tapi kenyataannya masih ada yang tidak sesuai karena sikap dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal, dan itu akan
berdampak pada ibu dan bayi baru lahir sehingga mendapatkan ancaman kesakitan
dan kematian.
Seorang bidan harus memliki
kompetensi bidan yang meliputi pengetahuan, pendidikan, dan keterampilan dalam
melaksanankan praktik kebidanan secara aman dan bertanggung jawab dalam
berbagai tatanan pelayanan kesehatan. Bidan memiliki persyaratan pengetahuan
dan keterampilan yang memberikan asuhan yang bermutu tinggi, tanggap terhadap
kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan yang bersih
dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertenru untuk mengoptimalkan
kesehatan ibu dan bayinya yang baru lahir (Soepardan, 2007)
Berdasarkan uraian diatas maka
penting dilakukan penelitian tentang ”hubungan sikap dengan pelaksanaan asuhan
persalinan normal oleh bidan di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut: “hubungan sikap dengan pelaksanaan asuhan
persalinan normal oleh bidan di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo ?”
C. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan
Umum
Untuk menganalisis
hubungan sikap dengan pelaksanaan asuhan persalinan normal oleh bidan di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo.
2.
Tujuan
Khusus
a.
Mengidentifikasi
sikap bidan dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo.
b.
Mengidentifikasi
pelaksanaan asuhan persalinan normal oleh bidan di Puskesmas Limba B Kota
Gorontalo.
D. Manfaat Penelitian
1.
Manfaat
bagi tempat penelitian
Sebagai bahan
masukan bagi Puskesmas Limba B sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan bidan dalam pelaksanaan asuhan persalinan normal.
2.
Manfaat
bagi bidan yang ada di Puskesmas
Limba B.
Dapat menambah wawasan dan dapat meningkatkan mutu
pelayanan.
3.
Manfaat
bagi Institusi Pendidikan Kebidanan
Dapat
menjadi bahan masukan untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan
pertolongan persalinan normal.
4.
Manfaat
bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan, memperluas wawasan dan memberikan pengalaman
langsung bagi penulis dalam melaksanakan penelitian.
- Keaslian
Penelitian
Sepengetahuan peneliti bahwa belum ada
yang melakukan penelitian tentang ”hubungan sikap dengan pelaksanaan APN oleh
bidan Di puskesmas Limba B Kota Gorontalo”. Tetapi ada penelitian yang hampir
mirip atau sejenis :
1.
Nama
peneliti : Adelin
Djalaludin.
2.
Judul
penelitian : Hubungan
Pengetahuan Bidan
Dalam Penerapan Asuhan Persalinan Normal di
Puskesmas Limba
B Kota Gorontalo.
3. Waktu :
25 juni 2011 – 29 juni 2011.
4. Lokasi :
Puskesmas Limba B kota gorontalo.
5. Metode penelitian
a. Desain/jenis penelitian : analitik korelasi.
b. Populasi dan jumlah : seluruh bidan yang bertugas di Puskesmas Limba
B kota gorontalo, berjumlah 13 orang.
c. Sampel/sampling : bidan yang
bertugas di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo.
d. Alat ukur :
Kuesioner
6. Hasil : Dari
12 responden (92,3 %) dapat di
klasifikasikan
bahwa pengetahuan bidan tentang asuhan persalinan normal di puskesmas limba B
kota gorontalo tergolong baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang sikap
1.
Pengertian sikap
Sikap
merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu
stimulus atau objek. Sikap tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat
ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup (Notoatmodjo, 2007)
2.
Tingkatan
sikap
a. Menerima (receiving).
Menerima diartikan
bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan objek.
b. Merespon (responding).
Memberikan jawaban
apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah
suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan
atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau
salah, adalah berarti bahwa orang menerima ide tersebut.
c. Menghargai (valuing).
Mengajak orang lain untuk mengerjakan
atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
d. Bertanggung
jawab (responsible).
Bertanggung jawab
atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap
yang paling tinggi (Notoatmodjo,
2007).
B.
Tinjauan tentang APN
1.
Pengertian
APN
Asuhan Persalinan Normal adalah asuhan persalinan yang bersih dan aman dari setiap tahap
persalinan dan upaya pencegahan komplikasi terutama perdarahan pascapersalinan
dan hipotermia serta asfiksia bayi baru lahir (JNPK, 2007).
2.
Tujuan APN
Menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan
yang tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui
upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang
seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga
pada tingkat yang diinginkan (optimal).
3.
Tugas penolong
persalinan pada APN yaitu :
a.
Memberikan
dukungan pada ibu, suami dan keluarganya selama proses persalinan, saat akan
melahirkan bayi dan pada masa sesudahnya.
b.
Melakukan
pemantauan terhadap ibu dan janin dalam proses persalinan dan setelah
persalinan; menilai adanya faktor risiko; melakukan deteksi dini terhadap
komplikasi persalinan yang mungkin muncul.
c.
Melakukan
intervensi minor bila diperlukan seperti melakukan amniotommi; episotomi pada
kasus gawat janin; melakukan penatalaksanaan pada bayi baru melahirkan dengan
asfiksi ringan.
d.
Melakukan
rujukan pada fasilitas yang lebih lengkap sesuai dengan masalah kasusu yang
dirujuk bila didapatkan adanya faktor risiko atau terdeteksi adanya komplikasi
selama proses persalinan.
4.
Rekomendasi
kebijakan teknis asuhan persalinan dan kelahiran.
Untuk
mendukung dilaksanakannya kebijakan tentang pelayanan asuhan persalinan, maka
selanjutnya pemerintah merekomendasikan tentang kebijakan tersebut, adpun
rekomendasi yang dimaksud adalah:
a.
Asuhan
sayang ibu dan sayang bayi harus dimasukan dalam bagian dari persalinan bersih
dan aman, termasuk hadirnya keluarga atau orang-orang yang member dukungan bagi
ibu.
b.
Partograf
harus digunakan untuk memantau persalinan dan berfungsi sebagai suatu
catatan/rekam medik untuk persalinan.
c.
Selama
persalinan normal, intervensi hanya dilaksanakan jika benar-benar dibutuhkan.
Prosedur ini hanya dibutuhkan jika ada indikasi atau penyulit.
d.
Manajemen
aktif kala III , termasuk melakukan penjepitan dan pemotongan tali pusat secara
dini, memberikan suntikan oksitosin IM, melakukan penegangan tali pusat
terkendali (PTT) dan segera melakukan massase fundus, harus dilakukan pada
semua persalinan normal.
e.
Penolong
persalinan harus tetap tinggal bersama ibu dan bayi setidaknya 2 jam pertama
setelah kelahiran, atau sampai ibu sudah dalam keadaan stabil. Fundus harus
diperiksa setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada jam
kedua . massase fundus harus dilakukan sesuai kebutuhan untuk memastikan tonus
uterus tetap baik, perdarahan minimal dan ppencegahan perdarahan.
f.
Selama
24 jam pertama setelah persalinan, fundus harus sering diperiksa dan dimassase
sampai tonus baik, ibu atau anggota keluarga dapat diajarkan melakukan hal ini.
g.
Segera
setelah lahir, seluruh tubuh terutama kepala bayi harus segera diselimuti dan
bayi dikeringkan serta dijaga kehangatannya untuk mencegah terjadinya
hipotermi.
h.
Obat-obat
esensial, bahan dan perlengkapan harus disediakan oleh petugas dan keluarga.
C.
Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini
adalah:
Pelaksanaan
asuhan persalinan normal
|
pengetahuan
|
pendidikan
|
pengetahuan
|
sikap
|
SDM
|
motivasi
|
Keterangan :
|
= diteliti
|
= tidak diteliti
D.
Hipotesis Penelitian
Ha: Ada
hubungan yang signifikan antara sikap dengan
pelaksanaan APN oleh bidan di Puskesmas Limba B Kota Gorontalo.
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pelaksanaan APN oleh bidan di Puskesmas
Limba B Kota Gorontalo.
BAB III
METODE
PENELITIAN
A.
Jenis
Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasional,dengan
pendekatan cross sectional yaitu menerangkan atau menggambarkan suatu fenomena
tentang hubungan sikap pelaksanaan asuhan persalinan normal oleh bidan di
Puskesmas Limba B Kota Gorontalo.
B.
Tempat dan Waktu
Tempat penelitian yaitu di Puskesmas Limba B. Yang akan dilaksanakan pada
bulan Mei tahun 2013.
C. Variabel
Penelitian
Jenis variabel yang digunakan adalah variabel
bebas dan variabel terikat. yaitu variabel bebas sikap dan variabel terikat
pelaksanaan asuhan persalinan normal .
D.
Definisi
Operasional
Tabel
Variabel
|
Definisi Operasional
|
Parameter
|
Alat ukur
|
Skala
|
Kategori
|
Bebas: sikap
|
Sikap bidan dalam kesiapan melakukan
penerapan
(APN)
|
1.
Tugas penolong selama
proses persalinan puskesmas.
2.
Kebijakan tehnis dalam asuhan persalinan.
|
Kuesioner
|
ordinal
|
Sangat baik 100%
Kurang baik 75%
Cukup baik 50%
Sangat tidak baik 25%
|
Terikat: pelaksanaan APN
|
Secara
konsisten dan sistematik dalam melakukan asuhan persalinan normal, serta Memberikan
asuhan rutin, pemantauan selama persalinan dan setelah bayi lahir.
|
60 langkah APN
1. Melihat
tanda gejala kala II
2. Menyiapkan
alat.
3. Memastian
pembukaan lengkap.
4. Siap
ibu dan keluarga.
5. Persiapan
pertolongan.
6. Tolong
kepala bahu badan.
7. Penanganan
BBL.
8. Manajemen
kala III.
9. Menilai perdarahan.
10. Pasca persalinan
|
Checklist
|
Ordinal
|
Baik:
76-100%
Cukup:
56-75%
Kurang:
≤ 56%
(Machfoedz 2010
|
E. Populasi,
Subyek Penelitian
1.
Populasi.
Menurut sugiyono (2009) populasi merupakan seluruh subjek atau obyek
dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti, bukan hanya obyek atau subyek
yang dipelajari saja tetapi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki
subyek atau oyek tersebut (hidayat, 2010). Adapun yang dijadikan
populasi dalam penelitian ini adalah semua bidan yang bertugas di ruangan
kebidanan Puskesmas Limba B yang berjumlah 20 orang.
2.
Subyek penelitian
Subyek
penelitian ini, adalah seluruh anggota populasi atau seluruh bidan yang
bertugas di Puskesmas Limba B.
F. Instrumen
Penelitian.
Instrumen
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni kuesioner untuk mengukur sikap
bidan dalam pelaksanaan APN yang telah dimodifikasi sendiri oleh peneliti
dengan mengacu pada buku asuhan kebidanan pada persalinan. Untuk kuesioner sikap
bidan terdiri dari 10 pertanyaan. Pada
setiap item pertanyaan terdapat 4 alternatif jawaban yang ada. Bila jawaban
benar mendapat nilai 1 dan bila jawaban salah akan mendapat nilai 0, untuk pelaksanaan
dinilai melalui observasi, dengan alat bantu observasinya check list.
G.
Teknik Pengumpulan Data
1. Data
Primer.
Data primer yaitu data yang
diperoleh secara langsung dari responden melalui wawancara dengan menggunakan kuisioner dan checklist melalui
observasi.
2. Data
Sekunder.
1. Data cakupan program AKI di Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo.
2. Data ibu bersalin dan jumlah AKI yang
diperoleh dari Puskesmas Limba B.
H. Pengolahan
data dan Analisis Data
1.
Pengolahan data
Teknik analisis
data merupakan cara mengolah data agar dapat disimpulkan atau di
interpretasikan menjadi informasi. Dalam melakukan analisis data terlebih
dahulu data harus diolah. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah
yang harus di tempuh, diantaranya :
- Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran
data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
- Coding
Coding merupakan
kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri dari
beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan
analisa data menggunakan computer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga
daftar kode dan artinya dalam satu buku (codebook)
untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu
variabel.
- Data
entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan ke dalam master tabel atau database computer, kemudian membuat
distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontigensi.
- Melakukan
Teknik Analisis
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data
penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan, yang disesuaikan dengan
tujuan yang hendak dianalisis, apabila penelitiannya deskriptif maka akan
menggunakan statistik deksriptif sedangkan analisis analitik akan menggunakan
statistik inferensi (hidayat, 2010).
2.
Analisis data
a. Analisis Univariat.
Analisis
univariat dilakukan untuk mendapatkan
gambaran umum dengan cara mendeskripsikan tiap-tiap variabel dalam penelitian
yaitu dengan melihat distribusi frekuensinya dengan menggunakan rumus:
f
P = x 100%
n
|
Keterangan:
P : Persentase
f : Jumlah penerapan yang sesuai prosedur
(nilai 1)
n : Jumlah item observasi (Machfoedz, 2010).
b.
Analisis Bivariat.
Analisis bivariat
dilakukan untuk melihat pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat menggunakan analisis chi kuadrat (X2) dengan
rumus:
k (f0
– fh)2
i=1 fh
Dimana:
X2 : Chi Kuadrat
f0 : Frekuensi
observasi
fh :
Frekuensi harapan
(Sugiyono, 2009).
1)
Menguji nilai X2 yang diperoleh dengan
menggunakan harga kritis(critical value X2
tabel) yang disesuaikan dengan tingkat kemaknaan yang ditentukan (deviasi =
0,05).
2)
Untuk menghitung derajat kebebasan dengan rumus:
, dimana:
n :
derajat kemaknaan (dk).
c :
banyaknya kolom.
r :
banyaknya baris.
3)
Menarik kesimpulan terhadap pengujian X2
yaitu H0 diterima jika X2 hitung < X2
tabel, H0 ditolak jika X2 hitung > X2 tabel
atau X2 hitung = X2 tabel, dan Ha diterima jika X2
hitung > X2 tabel.
Penggunaan rumus chi kuadrat (X2)
karena untuk menguji populasi yang terdiri atas dua atau lebih klas. Chi
Kuadrat juga digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif (satu sampel) yang
terdiri atas dua kategori dan tiga kategori.
I. Etika Penelitian
Etika penelitian belum dibentuk disuatu
institusi, maka peneliti tetap harus memenuhi etika penelitian, yaitu menjamin
kerahasian responden, menjamin keamanan, adil dan mendapatkan persetujuan dari
responden.
1.
Menjamin kerahasiaan
responden
Salah satu
cara untuk menjamin kerahasiaan responden adalah tidak mencantumkan nama
responden dalam pengisian instrumen penelitian maupun penyajian hasil
penelitian. Nama responden diganti dengan pemberian nomor kode responden.
2.
Bertindak adil
Bertindak
adil diterapkan khususnya untuk penelitian eksperimen yang memberikan perlakuan
berbeda pada tiap responden, misalnya ada responden yang diberi penyuluhan.
Bertindak adil dapat dilakukan dengan memberikan perlakuan yang sama
sebelumnya, yaitu misalnya baik dari segi info, pemberian ucapan terima kasih yang tulus berupa
cendramata yang sesuai dengan kompensasi waktu yang telah diberikan oleh
responden.
3.
Menghormati harkat dan martabat manusia
Sebelum dilakukan penelitian, peneliti
terlebih dahulu memperkenalkan diri. Pada penelitian akan menghormati hak
setiap responden sebagai subjek penelitian dengan memberikan rasa aman, nyaman
dan empati kepada responden. Subjek penelitian selanjutnya diberikan info /
penjelasan mengenai penelitian yang akan
dilakukan. Info yang diberikan meliputi tujuan penelitian, mengapa
memilih responden menjadi subjek penelitian,tata cara / prosedur penelitian.
Manfaat, risiko dan ketidaknyamanan, kesukarelaan, kerahasiaan data, penyulit
dan kompensasi serta contact person yang bisa dihubungi bila ada yang perlu didiskusikan
sehubungan dengan penelitian. Subjek
penelitian yang telah mendapatkan dan memahami info yang diberikan berhak untuk
mengambil keputusan untuk ikut atau tidak dalam penelitian, tanpa adanya
intimidasi, bujukan atau pengaruh yang berlebihan dari orang lain.
Bagi subjek penelitian yang secara sukarela telah memutuskan untuk ikut
berpartisipasi dalam penelitian ini kemudian diminta untuk menyatakan
persetujuannya, yang selanjutnya diberi lembar kuisioner untuk di isi oleh
responden.Apabila sudah memutuskan ikut serta namun pada waktu mengisi
kuisioner responden merasa tidak nyaman,responden boleh mengundurkan diri kapan
saja tanpa syarat.
J. Jalannya Penelitian
1.
Tahap pelaksanaan penelitian dimulai dari tahap ujian untuk
kelayakan penelitian.
2.
Mengajukan
surat permohonan izin
penelitian kepada KESBANGPOL
dan LINMAS Kota Gorontalo
untuk memperoleh izin melakukan penelitian pada tanggal 3 juni 2013
3.
Setelah mendapat
persetujuan Pengumpulan
data melalui pembagian angket dan cheklis
yang
dilakukan pada tanggal 5 juni sampai 25
juni 2013
dengan cara memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian dan pengisian
kuesioner kepada responden.
4.
Setelah didapatkan data
hasil penelitian kemudian dimasukkan dalam tabel dan
ditabulasi.
5.
Setelah melakukan
penelitian, peneliti mendapat surat keterangan telah menyelesaikan penelitian
dari Puskesmas
Limba B Kota Gorontalo.
6.
Menyusun laporan.
Seminar Karya Tulis Ilmiah